Dwiseptia - Dua orang teman saya dari komunitas blogger Gandjel Rel, yaitu mba Anjar Sundari dan mba Nia memberikan kami anggota komunitas kami semacam tantangan untuk menulis kenangan masa kecil yang tidak terlupakan. Setelah sekian lama berpikir dan mencari,
"Apa ya yang kenangan masa kecil yang paling berkesan dan sulit dilupakan?"
Ternyata ada kenangan yang memang tidak pernah bisa terhapus dari pikiran hingga saat ini.
Bapak, laki-laki pertama yang aku temui ketika pertama kali aku membuka mata saat di dunia lah ternyata yang berhasil menciptakan kenangan indah di masa kecil. Begitu indahnya sampai-sampai aku ingin sekali kembali ke masa itu. Masa di mana bapak berjalan dan aku tertidur dalam gendongannya.
Malam yang dingin, udara yang sejuk dan jalanan yang sepi. Aku dan bapak biasanya mampir ke rumah mamah, adik ibuku yang ada di sebelah Utara. Aku tidak ingat betul mengapa hampir setiap malam kami ke sana. Yang aku ingat, kami selalu pulang larut, di atas jam 7 malam dan biasanya di jam itu aku mulai mengantuk. Mungkin karena memang masih kecil, jadi waktu tidurku masih panjang, tidak seperti sekarang.
Baca Juga: Hidup Itu Pilihan
source image: Google |
Baca Juga: Hidup Itu Pilihan
Ada masa lalu yang aku tak ingat betul persisnya, tetapi ada bayangan yang masih jelas ketika bapak menggendongku yang mulai lelah berjalan. Lalu aku tak tahu diri dan justru memejamkan mata dan menyandarkan kepala di bahunya yang terasa nyaman sekali.
Tiba-tiba saja aku sudah berada di rumah, terbaring di tempat tidurku dan terbangun pada pagi yang indah tanpa tahu bagaimana rasanya menjadi bapak yang menggendongku dan berjalan dari rumah mamah menuju rumah kami. Sungguh kenangan yang manis sekali.
Hal ini terjadi sebelum bapak menghilang, dan pergi entah ke mana aku tidak tahu. Hingga tahunan berlalu, aku tak bisa merasakan bahu bapak yang nyaman. Aku kehilangan tempat bersandar yang bisa membuatku terlelap sepanjang malam. Roda kehidupanku berputar seketika. Ada kosong yang tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata.
Baca Juga: 5 Hal Nggak Enak yang Gue Rasain Selama Jadi Anak Kos
Oh ya, aku termasuk yang sedikit sekali memiliki kenangan masa kecil dengan bapak. Tidak seperti abangku yang punya kenangan banyak dengan bapak. Meski begitu, aku selalu merasa bahwa waktu itu berharga dan lewat sedetik saja semuanya bisa berubah seketika. Yah, seperti itulah aku mendeskripsikan waktu.
Dan sekarang, aku sudah dewasa; aku sudah tidak bisa kembali ke masa itu. Masa-masa menjadi tuan putri kecil bapak. Masa-masa bisa diistimewakan, digendong punggung dan dibiarkan terlelap di malam yang panjang hingga pagi menjelang. Romantis sekali yaa..
Salam,
Dwi Septia
Tiba-tiba saja aku sudah berada di rumah, terbaring di tempat tidurku dan terbangun pada pagi yang indah tanpa tahu bagaimana rasanya menjadi bapak yang menggendongku dan berjalan dari rumah mamah menuju rumah kami. Sungguh kenangan yang manis sekali.
Hal ini terjadi sebelum bapak menghilang, dan pergi entah ke mana aku tidak tahu. Hingga tahunan berlalu, aku tak bisa merasakan bahu bapak yang nyaman. Aku kehilangan tempat bersandar yang bisa membuatku terlelap sepanjang malam. Roda kehidupanku berputar seketika. Ada kosong yang tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata.
Baca Juga: 5 Hal Nggak Enak yang Gue Rasain Selama Jadi Anak Kos
Oh ya, aku termasuk yang sedikit sekali memiliki kenangan masa kecil dengan bapak. Tidak seperti abangku yang punya kenangan banyak dengan bapak. Meski begitu, aku selalu merasa bahwa waktu itu berharga dan lewat sedetik saja semuanya bisa berubah seketika. Yah, seperti itulah aku mendeskripsikan waktu.
Dan sekarang, aku sudah dewasa; aku sudah tidak bisa kembali ke masa itu. Masa-masa menjadi tuan putri kecil bapak. Masa-masa bisa diistimewakan, digendong punggung dan dibiarkan terlelap di malam yang panjang hingga pagi menjelang. Romantis sekali yaa..
Salam,
Dwi Septia
18 Comments
Wah saya jadi terharu baca ini mbak Dwi. Sebuah kenangan yang indah yang akan selalu teringat ya mbak :)
BalasHapusSaya dulu pernah diajak pergi sama bapak dan adik, waktu itu naik bis tingkat (tahun berapa ya bis tingkat ini?). Saya minta duduk di atas tapi setelah turun malah muntah2 krn mabuk, yahh jadi ngrepotin bapak deh pokoknya :)
Hahahha jadi rindu ya mba :")
HapusRomantisnya...aku selalu suka kalo lihat bapak sama anak perempuannya deket.spesial bgt
BalasHapusso do I mbaa, kangen banget sama masa masa ituuu
Hapussaya juga dlu sering digendong bapak
BalasHapussekarang kalau pulang ke sulawesi diantar ke bandara aq mesti peluk bapak ibuk lamaaa dan ciumi satu2
diliatin orang2 tapi ora isin, wis ben...
Haha asiknya, aku mau >_<
HapusKalau aku dulu juga sering digendong Bapakku, Mbak. Dibopong sih pas nya. Soalnya aku dulu sering tidur di depan tipi ntar tahu2 sudah bangun di tempat tidur.
BalasHapusHahaha magic ya mbaaa :D
HapusSenangnya mbak punya kenangan indah bersama bapak :)
BalasHapusJust a little mba :")
HapusWaaa... aku juga dulu sering di gendong bapak diatas pundak :D menyenangkan...
BalasHapusMenyenangkan syekaliii :D
HapusBagi anak perempuan, bapak itu juaraaa. Idola banget, sampai nyari suami mesti sebaik bapak
BalasHapusHihi :D
HapusDuh jadi kangen bapakku
BalasHapuskujuga mba :")
HapusAiihh... aku jadi kangen sama alm bapakku nih Septi. Dulu bapak yang paling sering ajak aku jalan-jalan, soalnya ibuku sibuk ngurusi 4 anak sih :)
BalasHapusWiih deket sama bapak ya mba pasti :")
HapusHalo!
Terima kasih telah membaca blog www.dwiseptia.com. Semoga konten yang ada di blog ini bisa menginspirasi. Doakan saya bisa produksi konten yang lebih baik, ya!
Oh, ya kalau ada rekues konten silakan tulis di kolom komentar, ya! ^^