Lunpia Cik Me Me Jadi Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Semarang yang Wajib Untuk Dicoba
Ooooooo mengapa lunpia harus terbuat dari rebung, sih?
Aku pernah menyesalkan ini seumur hidupku. Hidup hingga tahun 2017 aku masih asing dengan makanan lunpia yang menjadi icon dan khas Kota Semarang itu. Padahal, jajanan satu ini sangatlah iconic dan luar biasa digemari oleh teman-temanku yang ada di Ibukota, Jakarta. Sedangkan aku, sendirinya ini nggak suka sama makanan yang berbahan dasar rebung. Aih ~
Aku ini sebenarnya hidup dan tinggal dimana, sih? Bisa membawakan oleh-oleh untuk teman-teman dan merekomendasikannya, tapi akunya malah nggak doyan dan nggak suka untuk makan lunpia. Hwahwahwa....
Eittsss, tapi itu dulu XD
Septi yang dulu bukanlah yang sekarang. Jangan, jangan nyanyi. Ini bukan lirik dari lagunya Tegar si pengamen itu, kok. Nggak tahu, ya? Yaudah. Kadang emang kita nggak harus ngerti hal-hal yang orang lain ngerti, kok. Cukup baca ini saja sampai selesai, ya. Hwahwahwa. Apaan sih, Sep? XD Gabut banget anaknya dari bahas lunpia sampai bahas Tegar di pengamen jalanan yang namanya bisa mencuat luar biasa.
Lanjut yaaa...
Intinya, aku benar-benar tidak suka lunpia karena ia terbuat dari rebung. Rasanya aneh. Boro-boro rasanya, bahkan baunya pun sudah aneh. Makanya aku nggak pernah mau makan lunpia setiap kali dibawain sama teman. Di manapun itu.
Beberapa waktu lalu aku diajak untuk mencicipi Lunpia Cik Meme alias Lunpia Delight yang cukup punya nama di Semarang. Awalnya malas, jujur saja karena ya itu tadi, aku tak terlalu suka makan lunpia karena baunya ampun deh. Baunya bisa memengaruhi rasa juga. Jadilah datang ke lokasi dengan angot-angotan.
Dan ternyata kesombonganku nggak mau nyobain kena batunya dong ~ hahahaha. Saat aku memberanikan diri untuk mengambil potongan tester lunpia, yang ada justru aku merasa kurang dan akhirnya aku menghabiskan satu porsi lunpia.
Aku tidak ingat betul rasa lunpia yang aku makan. Aku hanya paham lunpianya enak. Nggak kayak makan rebung dan benar-benar nggak mau rebung yang selama ini bikin aku malas nyentuh apalagi makan lunpia. Karena nyobain satu inilah jadi penasaran sama rasa-rasa lainnya. Mulai lah tangannya nyomotin sana-sini dan nyobain masing-masing rasa kecuali ada satu rasa yang aku sekip. Nanti dibahas di bawah ya :)
Standar rasa dari lunpia biasanya yaaa cuma gitu-gitu aja, sih. Manis, gurih-gurih sedap. Katanya begitu. Tapi, beda dengan Lunpia Cik Me Me. Di sini kalian bisa nyicip lunpia dengan berbagai varian rasa dan semuanya enak. Sedap-sedap gurih gitu. Contohnya nih ya yang bikin aku nggak berhenti makan itu adalah Lunpia Raja Nusantara yang di dalamnya mengandung kepiting gitu.
INI ENAK BANGET WAJIB UNTUK DICOBA!!! XD
Jadi, ada varian rasa yang bisa kalian cobain untuk dimakan sendiri atau untuk oleh-oleh saudara dan keluarga di rumah. Ada Lunpia Crab, Fish Kakap, Kambing Muda, Raja Nusantara, dan Lunpia Original. Semuanya pakai rebung. Tapi tenang, semuanya enak. Kecuali yang kambing muda XD hehehe. Soalnya aku nggak doyan kambing. Cium baunya bisa muntah. Alhamdulillahnya, resepnya Cik Me Me ini bisa mengolah daging kambing muda menjadi satu dengan adonan lunpia dan bikin nggak bau gitu. Tapi tetap, aku nggak akan mau nyoba ehehehe.
Aku sudah cukup merasa terpuaskan dengan rasa lunpia selain yang kambing muda. Enak banget soalnya. Apalagi ditambah minum teh uwuh yang uwuwuwuwuw rasanya. Kalau kata Mas Yafi sih, ada sensasi "fuhfuhfuh"nya kalau minum teh uwuh yang penuh dengan ampas itu dan itu yang membuat teh uwuh makin berasa nikmatnya. Aku geli tiap bayangin Mas Yafi ngomongin ini hwahwahwa XD.
Aku anaknya suka penasaran dari hal nggak penting sama hal-hal penting. Salah satunya adalah penasaran dengan cara pembuatan lunpia di Cik Me Me. Penting banget, kan? Hwahwahwahwa.. Iyakkkk aku orangnya skeptis abis. Suka aja gitu kalau jadi tahu banyak hal, termasuk tahu gimana caranya bikin lunpia enak. Kan seru kalau aku bisa praktekin di rumah *plaaakkkkk hahaha.
Nah, di storenya Lunpia Cik Me Me ini, kalian bisa melihat secara langsung proses pembuatan dan pengepakan lunpia dari lantai dua. Soalnya, dapurnya ada di lantai satu dan kalian boleh naik ke lantai dua karena ada semacam restorannya di sana. Kece abis, deh. Apalagi kalian yang pengen meeting di sini di sediakan ruangan meeting kapasitas minimal 25 orang dengan syarat harus pesan lunpia untuk masing-masing anggota rapat. Ini bukan syarat yang aneh-aneh sih menurutku. Wajar aja karena biar meeting nggak laper, makanya diberlakukan untuk pesan lunpia.
Dan tahu nggak, ruangannya GRATIS selama sudah memenuhi kuota minimal 25 orang dan sudah pesan lunpia. Gilaaakkkk enak banget, kan? Di dalam ruangannya sudah ada LCD TV yang lumayan gede bisa untuk nonton video atau presentasi daaannnnn ruangannya sudah ber-AC. Hmmmmmmm, betah abis sih kalau misalkan meeting di ruangan ini pastinya.
Satu hal yang menjadi pertimbangan untuk membawa anak kecil ke pusat oleh-oleh adalah apakah store cukup aman dan nyaman untuk anak-anak? Dan aku juga punya pertanyaan yang sama. Even aku belum menikah, tapi aku rasa ini penting. Sebab memang kodratnya anak-anak suka bermain dan mudah bosan, maka sudah sepantasnya ada ruang khusus untuk anak-anak yang bisa membuat mereka merasa nyaman dan aman saat diajak pergi oleh orang tuanya. Apalagi kalau bukan supaya mereka nggak nangis dan bikin orang tuanya panik?
Lagi-lagi, store Lunpia Cik Me Me mencuri perhatianku. Di lantai dua ada play ground untuk anak-anak. Dan ada banyak mainan yang bisa dimainkan. Aku saja pengen mainan kalau bisa hahha. Sayangnya aku cuma bisa mainan sama anaknya Mba Marita, kawan blogger yang juga hadir di TKP. Namanya Mila. Aku menghabiskan waktuku di sela-sela ngobrol bersama Cik Me Me bersama Mila. Asyik sekali. Mulai dari mendorong mobil-mobilan, bermain kuda-kudaan hingga main di kolam mandi bola. Aku cuma mendampingi, kok. Nggak usah bayangin yang aneh-aneh hahaha.
Ini yang paling juara sih dari keseluruhan honest review-ku. Jadi, ceritanya aku datang pukul 10 pagian lebih. Udah kayak hopeless nggak bakalan bisa shalat dhuha gitu di TKP. Eh ternyata, Allah nunjukin plang tulisan mushola dan akhirnya aku konfirmasi ke mas Jo selaku PR-nya Lunpia Cik Me Me. Eh, bener aja dong, memang ada mushola yang disediakan dan ruangannya nyamaaaaannn banget. Bersih banget pokoknya! Ada banyak mukena dan sarung yang wangi yang bisa digunakan oleh pelanggan. Duh, cinta banget pokoknya dan aku senang bisa shalat dhuha di sela-sela mampir ke Lunpia Cik Me Me.
Oh ya, Sempat ketemu dan ngobrol sama Cik Me langsung. Orangnya cantik, tinggi, proporsional. Dan yang nggak kalah penting orangnya mudah senyum. Ajib dah kalau ketemu sama Beliau di sini rasanya kayak bonus. Sayangnya aku nggak foto bareng sama Beliau. Memang karena aku nggak suka masuk frame hihihi. Jadi, cukup foto bersama aja hwahwahwa.
So, inti dari tulisan Septi kali ini adalah kalian nggak perlu bingung kalau mau kemana cari oleh-oleh khas Semarang karena di Lunpia Cik Me Me kalian bisa beli oleh-oleh Lunpia sepuasnya dengan beragam rasa yang menggoda. Serta, kalian bisa menemukan ragam oleh-oleh dan camilan lain yang endolita dan maknyusss tanpa harus pergi ke tempat lain lagi. Dijamin cucok meong, deh.
Kamu sudah pernah makan lunpia belum? Share di kolom komentar, ya! ^^
Intinya, aku benar-benar tidak suka lunpia karena ia terbuat dari rebung. Rasanya aneh. Boro-boro rasanya, bahkan baunya pun sudah aneh. Makanya aku nggak pernah mau makan lunpia setiap kali dibawain sama teman. Di manapun itu.
Tapi, Lunpia Cik Me Me Sungguh Berbeda
Dan ternyata kesombonganku nggak mau nyobain kena batunya dong ~ hahahaha. Saat aku memberanikan diri untuk mengambil potongan tester lunpia, yang ada justru aku merasa kurang dan akhirnya aku menghabiskan satu porsi lunpia.
Aku tidak ingat betul rasa lunpia yang aku makan. Aku hanya paham lunpianya enak. Nggak kayak makan rebung dan benar-benar nggak mau rebung yang selama ini bikin aku malas nyentuh apalagi makan lunpia. Karena nyobain satu inilah jadi penasaran sama rasa-rasa lainnya. Mulai lah tangannya nyomotin sana-sini dan nyobain masing-masing rasa kecuali ada satu rasa yang aku sekip. Nanti dibahas di bawah ya :)
Lunpia Cik Me Me Punya Varian Rasa Lunpia Terbanyak dan Semuanya Enak!!!
INI ENAK BANGET WAJIB UNTUK DICOBA!!! XD
Jadi, ada varian rasa yang bisa kalian cobain untuk dimakan sendiri atau untuk oleh-oleh saudara dan keluarga di rumah. Ada Lunpia Crab, Fish Kakap, Kambing Muda, Raja Nusantara, dan Lunpia Original. Semuanya pakai rebung. Tapi tenang, semuanya enak. Kecuali yang kambing muda XD hehehe. Soalnya aku nggak doyan kambing. Cium baunya bisa muntah. Alhamdulillahnya, resepnya Cik Me Me ini bisa mengolah daging kambing muda menjadi satu dengan adonan lunpia dan bikin nggak bau gitu. Tapi tetap, aku nggak akan mau nyoba ehehehe.
Di Store Lunpia Cik Me Me Bisa Lihat Pembuatan Lunpia Secara Live dari Lantai Dua
Aku anaknya suka penasaran dari hal nggak penting sama hal-hal penting. Salah satunya adalah penasaran dengan cara pembuatan lunpia di Cik Me Me. Penting banget, kan? Hwahwahwahwa.. Iyakkkk aku orangnya skeptis abis. Suka aja gitu kalau jadi tahu banyak hal, termasuk tahu gimana caranya bikin lunpia enak. Kan seru kalau aku bisa praktekin di rumah *plaaakkkkk hahaha.
Nah, di storenya Lunpia Cik Me Me ini, kalian bisa melihat secara langsung proses pembuatan dan pengepakan lunpia dari lantai dua. Soalnya, dapurnya ada di lantai satu dan kalian boleh naik ke lantai dua karena ada semacam restorannya di sana. Kece abis, deh. Apalagi kalian yang pengen meeting di sini di sediakan ruangan meeting kapasitas minimal 25 orang dengan syarat harus pesan lunpia untuk masing-masing anggota rapat. Ini bukan syarat yang aneh-aneh sih menurutku. Wajar aja karena biar meeting nggak laper, makanya diberlakukan untuk pesan lunpia.
Ada Play Ground Untuk Tempat Bermain Anak-Anak
Lagi-lagi, store Lunpia Cik Me Me mencuri perhatianku. Di lantai dua ada play ground untuk anak-anak. Dan ada banyak mainan yang bisa dimainkan. Aku saja pengen mainan kalau bisa hahha. Sayangnya aku cuma bisa mainan sama anaknya Mba Marita, kawan blogger yang juga hadir di TKP. Namanya Mila. Aku menghabiskan waktuku di sela-sela ngobrol bersama Cik Me Me bersama Mila. Asyik sekali. Mulai dari mendorong mobil-mobilan, bermain kuda-kudaan hingga main di kolam mandi bola. Aku cuma mendampingi, kok. Nggak usah bayangin yang aneh-aneh hahaha.
Ada Ruang Khusus Untuk Shalat, Mushola yang Sangat Nyaman Untuk Pelanggan
Ini yang paling juara sih dari keseluruhan honest review-ku. Jadi, ceritanya aku datang pukul 10 pagian lebih. Udah kayak hopeless nggak bakalan bisa shalat dhuha gitu di TKP. Eh ternyata, Allah nunjukin plang tulisan mushola dan akhirnya aku konfirmasi ke mas Jo selaku PR-nya Lunpia Cik Me Me. Eh, bener aja dong, memang ada mushola yang disediakan dan ruangannya nyamaaaaannn banget. Bersih banget pokoknya! Ada banyak mukena dan sarung yang wangi yang bisa digunakan oleh pelanggan. Duh, cinta banget pokoknya dan aku senang bisa shalat dhuha di sela-sela mampir ke Lunpia Cik Me Me.
Oh ya, Sempat ketemu dan ngobrol sama Cik Me langsung. Orangnya cantik, tinggi, proporsional. Dan yang nggak kalah penting orangnya mudah senyum. Ajib dah kalau ketemu sama Beliau di sini rasanya kayak bonus. Sayangnya aku nggak foto bareng sama Beliau. Memang karena aku nggak suka masuk frame hihihi. Jadi, cukup foto bersama aja hwahwahwa.
Kamu sudah pernah makan lunpia belum? Share di kolom komentar, ya! ^^
2 Comments
Bener banget mbak Sep. Lunpia Cik Me Me emang enak. Aku paling suka yang Lunpia goreng. Tempatnya juga nyaman.
BalasHapusIya mba, tempatnya nyaman banget nget nget cucok buat bawa keluarga atau teman ramai makan di sini :)
HapusHalo!
Terima kasih telah membaca blog www.dwiseptia.com. Semoga konten yang ada di blog ini bisa menginspirasi. Doakan saya bisa produksi konten yang lebih baik, ya!
Oh, ya kalau ada rekues konten silakan tulis di kolom komentar, ya! ^^