Pagi ini, aku mengajak Khaula, anak pertama kami untuk main-main ke taman cinde di dekat rumah kami. Aku sendiri, tanpa mas dan hanya berdua dengan Khaula menuju taman. Seperti biasa, Khaula sangat excited ketika kami hampir sampai. Bahkan, meski hanya lewat, ia terus melambaikan tangannya ke taman dan berkata, "daaah cindeee, besok Khaula main lulutan (re: perosotan) lagi yaaa".
Aku senyum-senyum sendiri setiap kali melihatnya penuh harap bisa kami ajak mampir main ke taman. Dan tadi pagi, ketika Haura sudah tidur setelah menyusu, aku mengajaknya berdua saja. Itung-itung, biar dia nggak merasa bahwa setelah adiknya lahir, kasih sayangnya berasa beda. Padahal sama saja kok, hanya saja waktu dan caranya lebih menyesuaikan.
"Nggak usah lari mbak, jalan aja ya. Hati-hati biar nggak jatuh..."
Khaula mendengarkan dan berjalan menuju lulutan dan ayunan yang ada di sebelah Timur taman. Melihatnya, aku tersadar berkali-kali bahwa ternyata bahagia itu dekat sekali.
Anak-anak yang sehat,
Nggak pusing besok mikir apa,
Bisa tidur di rumah beratap yang aman dari panas dan hujan,
Bisa kruntelan sama anak,
Liat orang tua sehat,
dan banyak hal lagi yang meski ada di sekitar tapi rasanya sulit sekali buat melihatnya.
Meskipun punya dua anak bisa dibayangin pusingnya, tapi alhamdulillah Allah kasih kemudahan bagi kami untuk merawat anak-anak kami. Biarpun kalo nangis pening juga mamak wak hehehehe..
Dikaruniai Anak-anak Sehat dan Suami yang Pengertian adalah Sebuah Keniscayaan
Mas selalu ngingetin berkali-kali ke aku,
"kalau ada yang bikin kita iri atau kepengen, kita harus rajin-rajin lihat ke bawah, nggak ke atas terus. Biar kita tahu bahwa hidup kita saat ini itu orang lain juga pengen, biar kita pandai bersyukur."
Kami bahkan sering guyonan hal-hal sederhana untuk membangun rumah tangga kami agar tetap garing di tengah mengelola emosi menghadapi 2 anak dan segala kebutuhan yang bikin pusing. Guyonan sederhana kami kurang lebih seperti:
"mas mas, aku pengen ipad. seru keknya punya ipad tuh, lumayan kan bisa buat pamer karna enteng dibawa kemana-mana."
"gesek lah, kan ATM di kamu semua. Belilah beliii pusing amat,"
atau sekadar pas lagi lihat eksplor di Instagram tentang liburan, mas nyeletuk,
"buk buk, besok beli tiket yuk, nginep di sini di hotel di Bali,"
"berapa duit berapa? hmmm?"
"semalem 7 juta, bisa buat makan kerupuk ampe kenyang wekekeke,"
Lalu kami cekikikan dan mengundang Khaula dan Haura memandangi kami yang tengah bercanda.
Ya Allah, alhamdulillah...
Terima kasih karena Engkau telah mengizinkan hamba mendapatkan kesempatan seperti ini. Kesempatan untuk memiliki keluarga yang utuh dan bahagia.
0 Comments
Halo!
Terima kasih telah membaca blog www.dwiseptia.com. Semoga konten yang ada di blog ini bisa menginspirasi. Doakan saya bisa produksi konten yang lebih baik, ya!
Oh, ya kalau ada rekues konten silakan tulis di kolom komentar, ya! ^^