Rumah Kita di Masa Depan
Kamu sedang menggambar denah, untuk kali pertama untuk rumah kita meskipun kamu sendiri sadar bahwa kamu bukan arsitek atau tukang gambar berpengalaman, tapi kamu tetap berusaha. Aku yang tak tahu apa-apa ini hanya bisa terus mengintip dan menginterupsimu,
"Kayanya musholanya jangan d belakang, deh. Nanti kalau mau solat malem-malem gimana?"
"Hah kok ada pintu di situ? Kalau misalkan nanti mau pipis buka pintu malem-malem serem dong.."
"Gimana kalau misalkan ruang keluarga dan musola jadi satu aja?"
dan interupsi lain yang membuatmu makin pusing sebab kamu sendiri juga belum pernah membuat denah sebelumnya. Lalu kita saling bertukar pandang, saling tatap sambil tersenyum, "ternyata bikin desain rumah itu susah, ya. Apalagi bikin rumahnya,"
Begitulah rumah tangga kita.
Ternyata pernikahan memang bukan hanya tentang hari ini, hari esok pun jadi bahan obrolan kita. Tentang rumah seperti apa yang sebetulnya ingin kita huni untuk menghabiskan masa tua? Rumah seperti apa yang kira-kira bisa menjadi opsi untuk pulang dan tinggal lebih lama sambil memantau anak-anak yang kian hari tumbuh kian dewasa dengan segala kesibukannya dan meninggalkan kita berdua di rumah yang telah kita rencanakan sejak lama.
Terima kasih ya, karena telah bersedia menjadi sebenar-benarnya rumah dan membuatku merasa dicintai sebab kamu selalu mengupayakan yang terbaik untuk rumah kita.
Salam sayang,
Istrimu
0 Comments
Halo!
Terima kasih telah membaca blog www.dwiseptia.com. Semoga konten yang ada di blog ini bisa menginspirasi. Doakan saya bisa produksi konten yang lebih baik, ya!
Oh, ya kalau ada rekues konten silakan tulis di kolom komentar, ya! ^^